Kamis, 24 Juni 2010

Lelaki Dalam Hidupku (I)

Dalam setiap hembus nafas

Di setiap detik yang kulalui

Kucoba untuk melangkah gagah

Seolah bisa kuarungi seluruh dunia sendiri dengan diriku

Hingga aku tampak seperti seorang perempuan tanpa penat yang tak takut sendiri

Itu mungkin yang mereka pikir.

Tapi siapa tau hatiku?siapa bisa baca pikirku?

Aku tetap dengan fitrah, karunia Allah padaku

Sama seperti yang lain…

Yang membutuhkan kebutuhan manusiawi

Ada kalanya aku lelah berdiri sendiri

Selalu berusaha tangguh untuk lalui hari

Dulu…ada seorang lelaki yang mencurahkan kasihnya sepenuh hati padaku

Tak akan dibiarkannya sedikitpun kulitku tergores

Atau terkena panggilan iseng yang menyapa

Tak pernah..

Ia adalah belahan jiwaku

Tak pernah kulihat raut marah untukku, atau hentakkan kesal dari mulutnya

Karena baginya aku adalah kebanggaan

Cinta dan bayi kecil yang selalu harus dilindungi

Dan semuanya membuatku nyaman…

Semua itu membuatku merasa kokoh dengan kasih yang penuh

Hatiku tak pernah merasa sendiri

Dan aku tak perlu harus selalu bersikap gagah dan tangguh

Karena masih ada tempatku bermanja

Hingga suatu hari belahan hatiku itu harus pergi

Lelaki yang punya aku dan ku punya

Lelaki yang ku panggil papa tempatku bermanja

Dia pergi meninggalkan hatiku yang rapuh kala itu

Tapi perlahan membuatku mengerti arti hidup

Dan terbiasa harus berjalan gagah

Walau terkadang aku merasa lelah dan ingin bersandar pada bahu yang kokoh

Dan aku masih berjalan

Karena aku masih mempunyai keyakinan bahwa ada kebanggaan yang harus kulanjutkan

kebanggaan dari lelaki dalam hidupku