Dalam setiap hembus nafas
Di setiap detik yang kulalui
Kucoba untuk melangkah gagah
Seolah bisa kuarungi seluruh dunia sendiri dengan diriku
Hingga aku tampak seperti seorang perempuan tanpa penat yang tak takut sendiri
Itu mungkin yang mereka pikir.
Tapi siapa tau hatiku?siapa bisa baca pikirku?
Aku tetap dengan fitrah, karunia Allah padaku
Sama seperti yang lain…
Yang membutuhkan kebutuhan manusiawi
Selalu berusaha tangguh untuk lalui hari
Dulu…ada seorang lelaki yang mencurahkan kasihnya sepenuh hati padaku
Tak akan dibiarkannya sedikitpun kulitku tergores
Atau terkena panggilan iseng yang menyapa
Tak pernah..
Ia adalah belahan jiwaku
Tak pernah kulihat raut marah untukku, atau hentakkan kesal dari mulutnya
Karena baginya aku adalah kebanggaan
Cinta dan bayi kecil yang selalu harus dilindungi
Dan semuanya membuatku nyaman…
Semua itu membuatku merasa kokoh dengan kasih yang penuh
Hatiku tak pernah merasa sendiri
Dan aku tak perlu harus selalu bersikap gagah dan tangguh
Karena masih ada tempatku bermanja
Hingga suatu hari belahan hatiku itu harus pergi
Lelaki yang punya aku dan ku punya
Lelaki yang ku panggil papa tempatku bermanja
Dia pergi meninggalkan hatiku yang rapuh kala itu
Tapi perlahan membuatku mengerti arti hidup
Dan terbiasa harus berjalan gagah
Walau terkadang aku merasa lelah dan ingin bersandar pada bahu yang kokoh
Dan aku masih berjalan
Karena aku masih mempunyai keyakinan bahwa ada kebanggaan yang harus kulanjutkan
kebanggaan dari lelaki dalam hidupku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar